Kawin silang aplikasi windows dan linux

Pernahkah anda membayangkan beberapa sistem operasi (windows dan Linux) berjalan serentak dalam PC anda ?, bahkan tanpa mengganggu data dan program yang sudah ada ?. Atau pernahkah anda membayangkan program yang ada di windows dapat berjalan di Linux ataupun sebaliknya ?. Apakah mungkin hal ini terjadi ?. Jawabnya adalah "mungkin sekali".

Sistem operasi Windows sangat berbeda jauh dengan sistem operasi Linux (lihat "Sistem Operasi"). Untuk menjalankan sistem operasi secara bersamaan kita perlu suatu program yang merupakan "penterjemah" sistem operasi sehingga kedua sistem operasi tersebut dapat saling berinteraksi secara mulus tanpa kesalahan.

Untuk mengawinkan Windows dengan Linux, yang perlu kita lakukan adalah :


Siapkan Hardware
Hardware yang dibutuhkan adalah komputer dengan prosesor minimal Pentium IV 1,8 atau AMD, RAM 256 MB, VGA 64 Mb, HD 80 Gb.

Softwawe
Software yang dibutuhkan adalah :
1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP
2. Sistem Operasi Linux (silakan pilih dari distro yang sudah ada, dalam experimen ini penulis menggunakan Dewalinux Ubuntu yang tampilannya sangat mirip dengan Windows XP)

Lain-lain
Koneksi Internet (hukumnya wajib), karena ketika menginstall Linux, ada beberapa komponen program yang nantinya akan didownload secara otomatis.

Setelah semuanya dipersiapkan, langkah awal adalah install terlebih dahulu Sistem Operasi Windows XP kedalam harddisk anda, jika anda pengguna Windows pasti sudah paham betul cara melakukannya. hal yang perlu diingat adalah bagilah partisi HD anda menjadi 3 (drive C, D dan E). Pembagiannya adalah sebagai berikut : Drive C khusus untuk Windows, Drive D untuk Linux dan Drive E untuk data anda, besar kecilnya kapasitas tinggal disesuaikan dengan kebutuhan.

Setelah Sistem Operasi Windows terinstall dengan sempurna, langkah selanjutnya adalah menginstall Sistem Operasi Linux. Caranya adalah :

1. Masukkan LiveCD Linux kedalam CDRoom.
2. Boot komputer anda dari CDRoom.
3. Tunggu hingga muncul tampilan khas Linux.

Dari sini, sebenarnya anda sudah dapat menjalankan aplikasi Linux, tapi masih dalam versi LiveCD, artinya Sistem Operasi Linux masih murni dijalankan dari CD anda dan belum diinstall kedalam Harddisk anda. Begitu CD anda dikeluarkan, Sistem Operasi Linux tidak akan dapat dijalankan. Mungkin inilah salah satu kelebihan Linux dibandingkan dengan Windows.

Untuk menginstall Linux kedalam harddisk anda, pada pojok kiri atas terdapat icon "install". Double clikc icon tersebut.

Dalam instalasi Linux, terdapat tujuh tahapan yang harus dilakukan yaitu :
1. Language (pilih English)
2. Penentuan TimeZone (sesuaikan dengan timezone negara anda), pilih Jakarta WET+7
3. Keyboard Layout (pilih American English)
4. Who Are You, dalam langkah ini masukkan "username" dan "password" yang anda kehendaki. Apabila dalam instalasi Windows anda sudah memasukkan username dan password, akan muncul option "import username & password".
5. Select a Disk
langkah ini merupakan langkah yang paling penting karena dalam harddisk anda sebelumnya telah terintall Sistem Operasi Windows, hati-hati karena sedikit kesalahan dapat membuat Sistem Operasi Windows yang sudah terinstall tidak dapat berjalan.
Pada langkah ini pilih "manually edit partition table"
Drive D yang dibuat pada saat instalasi Windows akan didefinisikan dengan hdaX, dengan nilai X = 1, 2, 3 dst

Pilih edit partition, kemudian definisikan kembali menjadi 3 bagian yaitu root (/), swap (2xram) dan data. tetapi yang paling penting adalah root dan swap. Sampai tahap ini akan muncul pesan Prepare Disk Space.

6. Ready To Install, klik "install
7. Installing
tunggu hingga muncul pesan "installing complete"
pilih "restart"

Tunggu hingga kita benar-benar telah masuk kedalam Sistem Operasi Linux
Pada tampilan awal, Linux akan meminta "username" dan "password", masukkan username dan password yang sudah anda buat

sekarang anda telah masuk kedalam Sistem Operasi Linux
sebagai catatan, penginstalan program/aplikasi hanya dapat dilakukan apabila kita memegang hierarki tertinggi dalam linux yaitu "super user" yang berhak untuk mengakses "root". Ketika anda memasukkan "username" dan "password", status anda adalah "user" bukan "super user", jadi anda tidak bisa menginstall program/aplikasi berbasis linux. Untuk itu anda perlu mengaktifkan "super user" dengan cara :

Masuk ke administration - user & group
Pilih "root", ganti password yang ada dengan password anda, awas!!, ini adalah password untuk "super user", sekali anda lupa anda harus menginstall kembali Sistem Operasi dari awal. Password inilah yang nantinya akan anda gunakan untuk menginstall program/aplikasi berbasis linux.

ada yangbelun ditulis !!!!
bla...bla...blatekan enter

Untuk masuk sebagai super user, dari terminal ketik "su", masukkan password super user anda.

Sekarang anda dapat melakukan apa saja pada Sistem Operasi Linux seperti install aplikasi/program dll.

Sampai tahap ini anda sudah mendapatkan dua sistem operasi dalam PC anda yaitu Sistem Operasi Windows dan Sistem Operasi Linux, tapi perlu diingat walaupun sudah ada dua sistem operasi dalam PC anda, program/aplikasi Windows tidak akan bisa digunakan pada Linux, begitu juga sebaliknya. Satu hal yang menjadi kelebihan Linux adalah Linux dapat mengakses directory Windows, tetapi Windows tidak bisa mengakses directory Linux (root). Hal inilah yang menjadikan Linux lebih sering digunakan untuk mengubah registry atau directory dalam Windows seperti dalam kasus penanganan virus komputer.

Setelah kita mempunyai dua sistem operasi, pertanyaannya adalah bagaimana kita mengawin silangkan program/aplikasi yang berjalan pada Sistem Operasi Windows agar dapat berjalan pada Sistem Operasi Linux atau sebaliknya?

Dunia Linux dan Windows memang berbeda dan perbedaan bukan suatu alasan untuk menyatukan keduanya. Banyak cara untuk mengawinkan aplikasi Windows agar berjalan di Linux atau sebaliknya. Salah satunya adalah dengan menggunakan program Wine. Program ini menjadi perantara antara dua sistem operasi yang berbeda ini. Wine mempunyai 2 versi yaitu versi Windows dan Versi Linux, Versi Windows digunakan untuk menjalankan aplikasi Linux di lingkungan Windows, dan sebaliknya versi Linux digunakan untuk menjalankan aplikasi Windows di lingkungan Linux.

Aplikasi ini adalah sebuah program yang membuat aplikasi Windows merasa seakan-akan berjalan di sistem Windows, meskipun sebenarnya berjalan di sistem Linux.

Wine biasanya digunakan oleh pengguna Windows saat berada di Linux karena belum terbiasa dengan aplikasi-aplikasi native Linux. Dengan Wine, aplikasi Windows tersebut dapat langsung dijalankan tanpa perlu berpindah ke sistem operasi Windows.

Mungkin akan timbul pertanyaan: “Bukankah Windows dan Linux merupakan sistem operasi yang secara teknis berbeda? Dapatkah Wine mengemulasi Windows dengan sempurna sehingga aplikasi Windows dapat berjalan seperti kondisi aslinya?”. Jawabannya tidak. Secara umum, ada hal-hal yang bisa diemulasikan oleh Wine, ada pula yang tidak. Suatu program Windows yang semua fungsinya berjalan sempurna di Windows bisa saja tidak berfungsi dengan sempurna saat diemulasi Wine. Bahkan ada pula program Windows yang menolak bekerja sama sekali saat diemulasikan oleh Wine. Semua risiko ini harus Anda sadari sebelum menjalankan aplikasi Windows Anda dengan Wine.

Mungkin Anda akan bertanya pula: “Apa bedanya aplikasi Windows yang dijalankan oleh VMWare (atau program sejenis seperti Qemu) dengan aplikasi yang dijalankan Wine?".

1. Wine tidak mensimulasikan seluruh sistem PC seperti halnya VMWare sehingga eksekusi program di dalam Wine pun menjadi lebih cepat.
2. Wine tidak membutuhkan memori sebanyak VMWare. Dengan demikian, kapasitas memori yang tersedia (free memory) lebih besar daripada jika memakai VMWare. Manfaat ini akan lebih terasa bila Anda berencana menjalankan lebih dari satu aplikasi Windows di Wine.
Kolaborasi antaraplikasi program Windows dan Linux native (misalnya saat menjalankan fungsi copy and paste) menjadi lebih mudah karena kedua program diperlakukan sama oleh Linux. Artinya, keduanya sama-sama dianggap aplikasi normal. Lain halnya saat menggunakan VMWare, Anda harus memakai fungsi copy/paste dari dalam VMWare.Wine dapat Anda peroleh di website resminya yang beralamat www.winehq. com. Temukan link untuk men-download file-nya di bagian Download yang sesuai dengan distribusi (distro) Linux Anda.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Adding the WineHQ APT Repository:
First, open a terminal window. Then add the repository's key to your system's list of trusted APT keys by copy and pasting the following:
wget -q http://wine.budgetdedicated.com/apt/387EE263.gpg -O- | sudo apt-key add -
Next, add the repository to your system's list of APT sources:
For Ubuntu Gutsy (7.10):
sudo wget http://wine.budgetdedicated.com/apt/sources.list.d/gutsy.list -O /etc/apt/sources.list.d/winehq.list
For Ubuntu Feisty (7.04):
sudo wget http://wine.budgetdedicated.com/apt/sources.list.d/feisty.list -O /etc/apt/sources.list.d/winehq.list
For Ubuntu Edgy (6.10): *64-bit packages not available*
sudo wget http://wine.budgetdedicated.com/apt/sources.list.d/edgy.list -O /etc/apt/sources.list.d/winehq.list
For Ubuntu Dapper (6.06): *64-bit packages not available*
sudo wget http://wine.budgetdedicated.com/apt/sources.list.d/dapper.list -O /etc/apt/sources.list.d/winehq.list
For Debian Etch (4.0):
sudo wget http://wine.budgetdedicated.com/apt/sources.list.d/etch.list -O /etc/apt/sources.list.d/winehq.list
Then, you can install Wine from WineHQ like it were any other package, such as by using the Synaptic Package Manager under System->Administration. Alternatively, you can install from the terminal by running 'sudo apt-get update' to update APT's package information and then 'sudo apt-get install wine'.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk mulai memakai Wine, jalankan dulu aplikasi Windows yang sederhana, tetapi terlebih dahulu mount partisi Windows dimana aplikasi tersebut berada.
Contoh : # moun /dev/hda1/mnt/windows

Asumsi dari perintah di atas adalah sistem Windows di-install di partisi primary pertama pada hard disk master pertama. Partisi ini di-mount pada direktori ‘/mnt/ windows’ yang sebelumnya telah Anda buat (misalnya dengan perintah mkdir).

Jalankan binary Wine dengan parameter path lengkap dan nama file executable Windows. Perintah ini harus dijalankan dalam X Window agar interface Minesweeper dapat ditampilkan. Berikut ini adalah perintahnya.

$ wine /mnt/windows/windows/system32/winmine.exe

Coba klik di sembarang area petak ranjau dan tes apakah Minesweeper bekerja normal. Kesan awal yang mungkin dirasakan adalah game Windows ini berjalan di Linux tanpa adanya perbedaan berarti jika Anda bandingkan saat menjalankannya di Windows. Jalankan juga program Windows lainnya seperti notepad, tetapi dengan cara yang sedikit berbeda.

Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, struktur program executable Windows berbeda dengan executable di Linux. Wine sendiri digunakan sebagai fasilitas untuk mendeteksi dan menjalankan executable Windows. Meskipun demikian, executable Windows bukanlah tipe file yang otomatis dikenal Linux sehingga Anda harus selalu menjalankan binary Anda sebagai parameter Wine. Agar Anda dapat langsung menjalankan executable Windows tanpa perlu secara eksplisit memanggil Wine, gunakan sistem registrasi binary.

Registrasi executable Windows ini disediakan secara otomatis dalam paket melalui script otomatisasi-nya. Cukup ketikkan perintah berikut ini.

# /sbin/service wine start

Selanjutnya, periksa statusnya dengan perintah di bawah ini.

# /sbin/service wine status

Wine binary format handlers are registered.

Kata ‘registered’ menandakan prosedur registrasi berjalan lancar. Secara default, saat instalasi Wine, service registrasi executable ini secara otomatis di-set agar berjalan setiap kali sistem Linux di-boot. Anda dapat memeriksanya dengan menjalankan perintah berikut ini.

# /sbin/chkconfig --list | grep -i wine
wine 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off

Ini berarti service Wine otomatis dijalankan saat sistem masuk ke runlevel 3, 4, dan 5. Abaikan runlevel 6 yang digunakan untuk memicu sistem reboot. Anda dapat pula melakukan setting manual, misalnya service hanya dijalankan di runlevel 3, sedangkan runlevel lainnya berstatus off. Anda dapat melakukannya dengan perintah berikut ini.

# /sbin/chkconfig --level 3 wine on
# /sbin/chkconfig --level 1245 wine off

Lakukan pengujian dengan menjalankan aplikasi Windows, misalnya notepad, secara langsung dengan perintah di bawah ini.

$ /mnt/windows/windows/system32/notepad.exe

Jika PC Anda telah di-install dengan sistem Linux dan Windows yang memiliki fasilitas dual boot dan Aplikasi yang hendak dijalankan dengan Wine dianggap sudah terlebih dulu di-install di dalam sistem Windows. Anda harus membuat direktori khusus untuk Wine. Apabila sebelumnya Anda sudah menjalankan Wine sewaktu mencoba contoh yang diberikan, maka direktori khusus ini otomatis sudah dibuat. Periksa direktori home Anda dan cari direktori bernama ‘.wine’ (perhatikan ada awalan titik di depannya). Perintahnya seperti berikut ini.

$ ls -l ~/.wine
total 284
drwxrwxr-x 2 wine wine 4096 Dec 11 22:58
dosdevices
drwxrwxr-x 4 wine wine 4096 Dec 11 22:58
drive_c
-rw-rw-r-- 1 wine wine 242611 Dec 13 01:23
system.reg
-rw-rw-r-- 1 wine wine 1602 Dec 13 01:23
userdef.reg
-rw-rw-r-- 1 wine wine 25490 Dec 13 03:00
user.reg

Apabila direktori di atas belum ada, ketik perintah di bawah ini agar direktorinya secara otomatis dibuat.

$ wine

Untuk lebih memahami tentang Wine, coba kunjungi link http://appdb. winehq. com. Di sana, Anda akan menjumpai daftar lengkap aplikasi yang dapat berjalan di Wine serta panduan untuk men-setting aplikasinya agar dapat berjalan maksimal.

reference : CHIP online

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Facebook Twitter RSS